Aku Langit, Dia Bumi

(illustrated by me, Inspiration by pinterest) 

 ****

Kamu tahu rasanya setelah sekian lama sendiri lalu tiba - tiba ada seseorang yang mencoba masuk dan mencoba membuka hatimu yang sengaja kamu tutupi?
ternyata rasanya tidak menyenangkan sekali ya.
dipaksa berlari padahal kamu sedang ingin berdiam diri, aku sedang merasakan itu saat ini.

“aku bersamamu sekarang.”

“lalu?”

“kita bisa berlari bersama mulai sekarang.”

“sepatuku ketinggalan.”

Selalu saja,alasan yang tidak pernah masuk akal yang aku katakan adalah ‘sepatuku ketinggalan’. ya meski aku tahu bahwa aku bisa membelinya ketika dalam perjalanan,tapi rasanya aku tidak pernah bisa pergi dengan sepatu lama itu. Sepatu yang bahkan selalu ada saat aku sendiri, sepatu yang tidak mengeluh ketika tidak aku ajak lari. sepatu yang bersamaku sebelum kamu datang mengajakku berlari.

“kamu bisa membelinya nanti.”

“aku akan mengambilnya,tidak akan membeli.”

dia menatapku,“kau melepaskan aku lagi?”

“kan sudah aku bilang,aku tidak siap berlari saat ini.”

“kenapa?”

“sekarang aku tidak siap.”

“lalu sampai kapan aku harus  menunggu?”

Aku diam, sebetulnya kamu tidak usah menunggu. Aku bisa sendiri tanpamu. Aku bisa berlari meski harus sendiri. 

“tidak tahu. ”

“kamu harus membuang kenangan itu.”

“aku lebih suka mengenang, dan kamu tau itu.”

“sepatu lama takan membuatmu bahagia, itu hanya akan membuatmu tersiksa. ”

Dia, manusia pemaksa yang pernah aku temui. aku tau niatnya baik,dia ingin membantu untuk memulai cerita baru. Membelikan sebuah sepatu yang nantinya akan kami ajak lari bersama, berpetualang dan menemui banyak cerita. 

Tapi... aku rasa dia bukan untukku.

Meski memang faktanya dulu aku mengharapkannya, selalu mendoakannya di setiap salat ku. Tapi aku memang tidak terlalu menginginkannya untuk membuat cerita bersamaku. 

aku langit, dia bumi.

Kami jelas - jelas berbeda dan saling berjauhan.
Dia pantas mendapatkan perempuan yang lebih baik dan lebih mengerti dia. Bukan aku yang selalu egois akan dunia ku.

bukankah langit dan bumi tidak akan pernah menyatu?
meski aku yang memaksa mau, iya kan?

Komentar

  1. Kenapa kamu langit dia bumi? Kenapa tidak sebaliknya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena aku berada di tempat tinggi, dimana agak cukup sulit untuk digapai. Sedangkan dia,dia berada dimana siapapun dapat mengagapinya dengan mudah.

      Hapus

Posting Komentar